8 Jam Diperiksa Kejagung, Mantan Komisaris Pertamina Holding, Ahok: Saya Mau Membantu
Jakarta, 13/03/2025
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selesai diperiksa di Kejaksaan Agung Kamis petang menjelang malam (13/3), sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana Korupsi yang diduga dilakukan di beberapa perusahaan sub holding Pertamina. Sebanyak paling tidak 3 sub holding Pertamina yang terlibat dalam kasus dugaan pidana BBM oplos ini ditangkap oleh Kejaksaan Agung. Sub holding pertamina yang terlibat dalam dugaan kasus pidana ini adalah sub holding PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina International, dan PT Pertamina International Shipping.
Ahok menjalani pemeriksaan 8 jam lebih sejak pukul 10 pagi, diperiksa sebagai saksi pada kasus dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Korupsi ini diduga terjadi di Pertamina subholding dan perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
"Intinya saya mau membantu," ujar Ahok setelah keluar dari tempat pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Agung, area Blok M Jakarta. Ahok mengaku siap membantu penyidikan kasus oleh Kejaksaan Agung ini.
Ahok datang bersama staf, mengenakan pakaian batik berwarna cokelat, dan terlihat tenang-tenang saja. Ahok baru keluar dari Gedung Kejagung RI setelah menjalani pemeriksaan pada sekitar pukul 18.27 WIB.
Kepada pers Ahok menegaskan, bahwa kasus yang ditangani oleh Kejaksaan Agung ini lebih dalam dari sekedar masalah pengoplosan BBM Pertamax.
“Ini kasus yang lebih dalam, kalau pengoplosan BBM kan langsung ketahuan oleh konsumen,” kata Ahok.
Ahok juga mengatakan, jika Pertamax memang dioplos, para pemilik kendaraan sudah akan protes sejak lama.
“Kalau memang masalah pengoplosan, otomatis kendaraan-kendaraan akan protes dong. Kendaraan kita macet dong. Nah, saya kira bukan itu,” kata Ahok lebih lanjut. Komisaris Utama Pertamina tahun 2019-2024 ini mengaku ada hal-hal yang tidak bisa diungkapkan kepada publik.
Akan tetapi dalam investigasi yang dilakukan oleh Informatika News Line, pengoplosan BBM yang ditolak oleh pernyataan Ahok tersebut ternyata terjadi di lapangan.
Sumber pegawai lapangan Pertamina yang diwawancarai oleh Informatika News Line, Minggu (9/03/2025) dan Selasa (11/03/2025) yang lalu justru menceritakan bagaimana proses pengoplosan terjadi dan dilakukan oleh oknum di dalam Pertamina.
"Ada lah proses oplosan BBM Pertamina itu...saya menjadi saksi bagaimana proses ini terjadi di Pertamina..." kata Masfix (bukan nama sebenarnya) dalam wawancara eksklusif yang dilakukan dengan Informatika News Line.
Bukankah ada pengawasan dari kementerian ESDM melalui Lemigas, dan juga yang lainnya, dari standar berbasis ISO misalkan.
"Ada trik trik di lapangan yang biasa dipakai untuk mengatasi hal-hal seperti itu .." kata Masfix sambil menyebutkan bagaimana konsumen yang mengerti RON yang berbeda dan rendah akibat praktek oplos mengoplos di Pertamina ini terpaksa menerima begitu saja RON yang di bawah ketentuan standar yang ada.
"Percuma.. lebih baik saya terima saja, kurang nilai RON nya yang kurang 1 atau 2, ya diakalin memakai zat tambahan saja biar gak terlalu jauh beda RON nya..." Kata salah satu konsumen seperti yang disampaikan oleh Masfix.
Secara gamblang Masfix menceritakan bahwa praktek RON yang tidak memenuhi standar itu memang terjadi di Pertamina.
"Sebaiknya diakui saja, gak perlu ditutup-tutupi, karena memang praktek itu ada..." Kata Masfix menutup wawancara panjang dengan Informatika News Line.
Pemeriksaan Yang Tidak Mudah
Pemeriksaan di Perusahaan sebesar Pertamina bukanlah hal yang mudah. Berhadapan dengan rumitnya standar teknis Minyak Bumi dan standar operasional prosedur yang sangat ketat dan berstandar internasional, bukan hal yang mudah.
Kejaksaan Agung tidak mudah-mudah saja, menggali titik letak dugaan korupsi yang terjadi di Pertamina ini. Apalagi kasus dugaan korupsi ini tidak saja menimpa satu perusahaan saja, akan tetapi korupsi sistematis ini diduga didukung oleh 3 perusahaan sub holding pertamina, yang masing-masing perusahaan sub holding ini membawahi tidak sedikit anak perusahaan di bawahnya.
Pertamina Patra Niaga misalnya mengkoordinir paling tidak 3 anak perusahaan yang meliputi PT Pertamina Lubricants, PT Pertamina Retail, dan Pertamina International Marketing & Distribution Pte Ltd.
Sedangkan PT Kilang Pertamina International Shipping sendiri memimpin paling tidak 9 anak perusahaan dibawahnya, Anak perusahaan tersebut adalah : PT Pertamina Trans Kontinental, PT Pertamina Energy Terminal, PT Pertamina International Shipping Asia Pacific, PT Pertamina Port And Logistic, PT Pertamina Marine Solutions, PT Trans Yeong Maritime, PT Pertamina Marine Engineering
Belum lagi jika kemudian pertanyaan diarahkan ke level anak perusahaan dari 3 perusahaan sub holding tersebut. Dua sub holding saja sudah harus berhadapan dengan 12 anak perusahaan.
Pertamina sendiri membagi operasional perusahaannya dalam model relasi bisnis Holding-Sub Holding. Terdapat 6 sub holding utama yang melayani operasional Holding Pertamina. Terdapat puluhan perusahaan lain yang tergabung dalam 6 sub holding utama Pertamina ini. Ratusan bidang usaha dikendalikan oleh Perusahaan raksasa Minyak Indonesia ini.
Berikut adalah gambaran sejumlah kecil perusahaan yang tergabung dalam Perusahaan Holding Raksasa Pertamina ini.
Holding Pertamina (Induk Perusahaan)
6 Perusahaan Sub Holding Pertamina Meliputi
Sub Holding Up Stream : PHE PT Pertamina Hulu Energi
Sub Holding Gas : PGN PT Perusahaan Gas Negara
Sub Holding Power NRE : PT Pertamina Power Indonesia
Sub Holding Commercial and Trading : PT Pertamina Patra Niaga
Sub Holding Refining and Petrochemical : PT Kilang Pertamina Internasional.
Sub Holding Integrated Marine Logistics : PT Pertamina International Shipping
Masing-masing Perusahaan Sub Holding ini juga memiliki Anak Perusahaan. Berikut beberapa puluh anak perusahaan yang berhasil dikumpulkan oleh Informatika News Line
Integrated Marine Logistics
PT Pertamina Trans Kontinental (21)
PT Pertamina Energy Terminal (22)*
PT Pertamina International Shipping Asia Pacific(23)*
PT Pertamina Port And Logistic (24)*
PT Pertamina Marine Solutions (25)*
PT Trans Yeong Maritime (26)*
PT Pertamina Marine Engineering (27)*
Refining and Petrochemical
PT Tuban Petrochemical Industries. (19)
Commercial and Trading
PT Pertamina Lubricants, (15)
PT Pertamina Retail, dan (16)
Pertamina International Marketing & Distribution Pte Ltd. (17)
Power NRE
PT Pertamina Geothermal Energi (13)
Gas
PT Nusantara Regas dan (10)
PT Pertamina Gas. (11)
US :
PT Pertamina EP (2)
PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi, (3)
PT Pertamina EP Cepu, (4)
PT Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning, (5)
PT Pertamina Drilling Services Indonesia, (6)
PT Pertamina Hulu Indonesia dan (7)
PT Elnusa Tbk. (8)perushaan
Puluhan anak perusahaan lainnya belum berhasil dirangkum oleh Informatika News line. Sementara itu diketahui 9 tersangka yang diduga telah tersangkut skandal korupsi ini.Sebanyak 9 orang yang telah ditahan oleh Kejaksaan Agung atas dugaan tindakan korupsi tersebut adalah .
1. RS, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
2. SDS, Direktur Feedstock And Product Optimization PT Pertamina International
3. AP, Vice President (VP) Feedstock Management PT Kilang Pertamina International Shipping
4. YF, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
5. MKAR, Beneficial Owner PT Navigator Katulistiwa, Pemilik Storage PT Orbit Terminal Merak
6. DW, Komisaris PT Navigator Katulistiwa, Komisaris PT Jenggala Maritim Bersama
7. GRJ, Komisaris PT Jenggala Maritim, Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
8. MK, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Bersama
9. EC, VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga
(vijay)